Mendadak Salatiga

   Ajakan sepupu untuk ke Jogja di Minggu pagi yang cerah ceria tampaknya tak terlalu menarik minatku. Aku lebih mending ngendon di rumah menikmati weekend yang tinggal hari ini, yaiyalah ini Minggu dan besok Senin. Tak sengaja berawal dari niat nganterin saudara nyegat bis bisa bablas sampai rencana nganter sampai rumah yang jaraknya lumayan di perbatasan Salatiga. Mendadak ke Salatiga, bisa dibilang seperti itu.
   Datang tanpa rencana, bahkan sekedar mandi pun terlupa hahaha. Jadilah aku leha – leha di sana, numpang mandi dan makan sepagian. Di tempat budhe lebih tepatnya, setiap hari dilakukan proses pembuatan gula jawa yang masih alami. Sayang sih matangnya masih 5 jam lagi, sedangkan aku mendadak janjian akan ke Salatiga. 

 

 

 

Mampir ke Bukit Cinta Rawa Pening pun batal, karena melihat parkiran yang lebay sesaknya. Aku hanya sempat memotret sawah dekat rawa dan memenuhi janjiku ketemu anak gaul Salatiga.
   Ketemu Aulia dan Riza, ya begini aja di Salatiga mah isinya cuma makanan dan resto. Kami nongkrong di pondok makan lesehan yang pemandangannya langsung sawah – sawah, banyak bule dan tionghoa rata – rata. 

 

 

 

 

 

   Ya jelas sih, orang pribumi melihat pemandangan sawah sudah sangat biasa. Aul harus pulang duluan karena ada acara, jadilah aku pergi berdua dengan Riza. Kami ke Kopeng yeeey. Ngemil lagi lah, saking bingungnya mau kemana lagi. Setelah ngobrol ngalor ngidul dan selfie aku pulang sebelum gelap. Lewat jalan dekat basecamp pendakian Merbabu, ah aku kangen ya Tuhan. Pengen naik gunung lagi, sudah 7 bulan dengkul ini diparkir di kehidupan kantoran.
 

naik gunung yuuuk 🙁

 

bisnya nyebur sawah

 

Sampailah di rumah setelah 20 menit keliling dan sempat nyasar. Maafkan kebiasaan naik motor yang gak bisa pelan ini. Sampai ketemu lagi perjalanan tanpa perencanaan, semoga lain kali akan sangat menyenangkan.
Dari yang sukanya motoran,
Anggi Restian