Selamat Tanggal 3 Juli yang ke 14

Empat belas tahun sudah lewat, tapi ingatanku tentang kejadian itu masih erat melekat

Luka fisik yang membekas mungkin bisa hilang disingkirkan dengan operasi
Tapi aku lebih memilih membiarkannya ada sebagai bukti tragedi sentimental yang pernah kualami
Sebut saja aku punya tato tubuh alami
Masih teringat jelas sekujur tubuh ini dulu terbalut perban seperti mumi
Bergerak tak bebas, terbaring di ranjang pesakitan tanpa daya
Berbicara pun sempat terbata – bata
Satu persatu pengunjung kamarku tumbang, pingsan tak berdaya melihatku yang tak lagi berwujud sempurna
Balutan perban luka dibuka pun sempat membuatku porak poranda, meronta
Dan mengamuk tidak terima kehilangan paras yang dulu dipuja
Geli geli pedih setiap teringat kejadian yang sudah berlalu sekian lama
Luka fisik mungkin mengering, tapi luka hati seringkali masih saja menganga
Ingatan tentang bullying yang kuterima pasca perawatan kerap datang tak disangka
Masa kelas 4 dan 5  adalah yang terkelam untukku
Bahkan untuk sekedar mengingat masa SD aku sekarang seperti enggan tak mau
Dibully teman sendiri, dipandang sebelah mata, merasakan sakit hati dan nyaris depresi itu akhirnya sudah berlalu
Karena hidup tak selamanya selalu untuk hal sendu
Fokus bahagia dengan cara yang tak semua orang terima adalah jalanku setelah itu
Dipandang begajulan dan urakan di masa remaja pun seakan sudah tak peduli lagi aku
Yang penting punya banyak teman dan melupakan kejadian menyedihkan itu
Ada pepatah mengatakan “ Orang yang tertawa paling keras, dia juga lah yang menangis paling keras” , mungkin itu pula yang kulakukan
Dan sekarang sudah dua puluh tiga rupanya umurku merangkak berjalan
Cerita hidup baru siap dibuka dengan lebih visioner ke depan
Terimakasih Tuhan, cobaanmu penuh dengan pelajaran
Aku tau bedanya benalu dan teman
Aku tau bagaimana caranya tidak gila dan bisa bertahan
Walaupun itu seringkali sangat sulit dilakukan
3 Juli 2000 – 3 Juli 2015 dan masih akan ada lagi 3 Juli lain mendatang
Menuliskannya setiap tahun hanyalah salah satu cara mengenang
Kejadian menyedihkan yang pernah lewat agar tak terulang

 

“Fall hard and don’t forget to stand up! Be stronger each day!”
I’m grateful,
Anggi