Travelanggi NZ Winter Trip Part 3 ( Hobbiton and First time Bungee Jump!)

Day 3  Minggu, 13 Agustus 2017

   Rencana ke Hobbiton Movie Set hari ini hampir gagal terlaksana, pertama karena kami kurang pagi dan mendadak karena ga pesan tiket jauh jauh hari. Salahmu dewe, rasakno. Beruntungnya babang bule reception desk hari ini sangat membantu, dari pesan tiket Hobbiton sampai nyariin tiket bus dan ngasih saran ke aku yang ngeyel mau tetep berangkat meskipun gambling bisa ga dapat tiket balik ke Auckland kalo kemepetan. Setelah dipertimbangkan baik buruknya, akhirnya aku, Wahid dan Mas Try bisa ke Hobbiton dan sewa mobil untuk menuju Matamata yang berjarak tiga jam dari Auckland. Bermodal GPS dan internet portable yang sinyalnya bikin istigfar, dan sempat memutar jalan karena dialihkan untuk polisi syuting acara entahlah sampailah kami di Hobbiton 10 menit sebelum bus jemputan datang. Alhamdulillah banget :””

thanks Harry, our kind reception desk in Haka

Tips 1: Jika berencana mengunjungi Hobbiton movie set sebaiknya booking online, selain menghindari resiko kehabisan tiket atau drama lainnya, pegang tiket lebih dulu sudah pasti ga bikin grasa grusu. Selain itu pastikan kendaraan berangkat dan pulang jelas ya, jangan kaya kami hampir maksa berangkat tapi gajelas pulangnya kaya maksain hubungan beda iman  gatau mau gimanaya. Atau sewa mobil agar lebih flexible waktu.

our way to Matamata New Zealand, bermodalkan GPS dan intuisi

Tour selama 1 jam 40 menit ini membawa kami para pengunjung ke set film The Hobbit yang indah, dengan pemandangan bebukitan hijau dan rumah rumah yang masih utuh seperti set filmnya. Sayangnya kami tidak diijinkan masuk ke rumah rumah kecil itu, cuma boleh mampir sewaktu di Green Dragon Area sekalian kami minum ginger tea yang lebih mirip minuman soda daripada wedang jahe seperti yang kami bayangkan. Oh I miss wedang wedangan di kampung halaman.

udah sah ke NZ kalo udah ke Hobbiton katanya

jemuran Hobbit :”

mini size house like the scene in The Hobbit

two “anak supermodel wannabe”

bareng pasangan Indonesia supeer ramah, om Roy dan tante 😀

wedhus, I mean domba domba yang ginuk ginuk bebas berkeliaran di rumput hijau

the dudes ~

   Di Hobbiton tour ini kami bertemu sepasang suami istri asal Indonesia yang ramah banget, om Roy dan tante. Kami ngobrol banyak selama di sana. Seneng ya kalo ketemu orang Indonesia tapi seru gini diajak ngobrol, couple goals banget om sama tante nih anak anaknya udah dewasa eh orangtuanya traveling berdua mau kaya gitu ah nanti kalo udah ada yang jelas diajak menua berdua :” Selesai keliling area set Hobbiton dan nunggu bus jemputan ini ternyata kami hanya tinggal bertiga. Diajak berhenti sebentar lah kami di area di mana domba domba dilepas bebas, keluar dari mobil aku berlari kegirangan minta foto sama domba. Koyo bocah yo ben sik penting hepi. And there she is, Mrs. Kirsten our though driver! Thanks for letting us see the sheeps.

contoh ekspresi bahagia ketemu wedhus padahal dari jauh xD

Sapiiiii Nyuzileeen ~~

with Mrs. Kirsten 🙂

   Pulanglah kami bertiga ke kota setelah berkeliling, lelah dan lapar. Karena tukar posisi aku di bangku samping driver dan tersesat jalan pulang karena sempat salah baca map, maafkan aku yang sesat ini guys. I am a bad navigator honey I can’t even lead your heart to me in the right way~ Kami sempat berhenti untuk foto bareng sapi dan kegirangan aku doang sih yang kesenengan yang dua lain maklum aja hahaha Bahagia bukan karena ke Hobbiton tapi sederhana karena ketemu abang sapi.

Tips 2 : Mumpung ke Matamata dan sewa mobil berkelilinglah area sekitarnya karena banyak sapi dan kambing bertebaran di rereumputan hijau. Kalau mau liat sih, kalo engga ya gausah hahaha

Udah lengkap F4 yeay! yang paspornya nyaris ilang Ridho, paling kiri

Malam kami sampai Auckland setelah tiga jam dan siap muterin kota bareng Ridho yang baru saja landing hari ini. Now four of us going around the city. Foto foto dan jalan malam sambil ketawa tiwi sampai ngantuk dan baru sadar tas Ridho ketinggalan di pelabuhan setelah perjalanan balik kosan wkwkkw Mukanya Ridho hahha panik dan kaget, untungnya masih rejeki tasnya masih utuh. Ga kebayang kalau hilang trip kami berubah total, jadinya ke Wellington kaya Ayu Tingting ngurusin paspor ilang inimah. Syukur alhamdulillah masih rejeki. Well, istirahat beberapa jam sebelum besok ke South Island.

Tips 3 : Pelajaran berharga ini, selalu ingat di manapun barang penting berada. Jangan sampai keasikan foto atau selfie tas ditinggal. Ya kalau rejeki, kalo ilang jadinya malah ke Wellington bukan ke South Island. :””

Day 4  Senin, 14 Agustus 2017

   Harus bangun sangat pagi padahal baru berapa jam tidur adalah siksaan tersendiri, terlebih aku bareng Mas Try harus buru buru ke bandara karena naik Jetstar yang jauh lebih pagi. Terbangun kaget karena tiba tiba ada abang bule kekar dan ganteng  berdiri di depan mata membangunkanku karena alarm berisik, diomelin teman sehostel karena dikira berisik dan disuruh be more quiet katanya padahal yang berisik daritadi Wahid tapi aku yang dimarahin, wanita satu ini sungguh tak adil kenapa harus aku sih yang selalu disensiin wanita wanita. Nyaris ketinggalan pesawat untungnya naik taksi dan akhirnya terkejar lumayan bikin mood agak drop, bikin dompet nangis juga sampai di Queenstown semua kebetean itu sirna ketika ngeliat pemandangan gunung gunung es berjejer. Subhanallah, luar biasa aku ndeso tenan gumunan.

Queenswton, my fav city from above :3

Tips 4 : Resiko menginap di hostel, banyak banyaklah bersabar apalagi kamarnya dorm dan temenmu ganteng. Resiko disensiin makin banyak. Apalagi yang di kamar banyak ceweknya, banyakin sabar aja kalo dikit dikit protes. Namanya juga dormitory ya.

   Menunggu Wahid dan Ridho yang datang sejam kemudian, aku memilih duduk di bangku tunggu sementara Mas Try muter muter di bandara. Setelah berempat lengkap kami ambil mobil di Go Rent cabang Queenstown Airport. Yeay, si merah Mazda ini akan jadi teman kami selama road trip. South island here we come! Bingung menentukan arah dan akhirnya kami menuju Kwarau Bridge untuk bungee jumping. Setengah jam dari kota kami sampai di lokasi bungee jump yang katanya pertama di dunia ini, ga sabar mau melengkapi satu lagi bucket list :”””

so happy, halo domba domba Queenstown :)))

ready to go around South Island!

Kawarau Bridge, the first bungee jumping location ever 🙂

bocah hahaha

Setelah hampir saja ragu karena 17 jam sejak makan terakhir, akhirnya kuputuskan untuk lompat sendiri karena bertiga lainnya ga ada yang mau ciyaaan deh lu. Yass, berdeguplah jantung ini semakin parah ditambah mata berkunang kunang setelah badan ini kuhempaskan ke sungai. Mau teriak tapi suara ilang itu semacam menolak move on tapi mantan udah nikah akhirnya pasrah badan ketarik ulur asal bukan status hubungan aja sih yang ditarik ulur aku ndapapa bang. Badan sempoyongan naik tangga ke gedung AJ Hacket ini. Tapi kebahagiaanku tidak terkira meskipun gemetaran nyari pegangan dan yang dijadiin pegangan sibuk foto foto.
Tulisan tentang Bungee Jumping bakal kutulis sendiri nanti xD

dadah dadah sebelum dihempaskan ke air

I jump, you see me ~

jumping from 43 meters high, bucketlist checked :))

my favourite free fall pose

boyband (?)

Dan setelah puas foto foto di jembatan kami pun melanjutkan perjalanan ke kota untuk beli makanan micin KFC. Sayang sekali KFC Nuzilen hambar kaya senyum abang, ga kaya KFC lokal yang kebanyakan micin tapi membahagiakan. Kami makan di pinggir Lake Wakatipu sambil kademen. Perut kenyang waktunya belanja amunisi untuk lima hari ke depan, aku belanja bareng Wahid sementara Mas Try dan Ridho muter keliling kota karena di sini parkir nda boleh sembarangan kaya di negara kita.

pretty city, Queenstown 🙂

tim belanja hore ~

Lake Wakatipu gorgeous sekali, kaya kamu ~

   Perjalanan kami berlanjut sampai daerah yang bernama Te Anau dan kami belum pesan penginapan, well setelah sekian jam drama pencarian penginapan bujuk bujukan dan nawar nawar diputuskanlah kami menginap di Kingsgate Hotel. Lumayan sih sewa 2 kamar yang harga masing masingya 1,1 juta (lumayan seorang 500 ribuan) daripada ga jelas nginap di mana. Untungnya di setiap kamar ada tekonya, menu makan malam kami pun mentok di kamu mie instan deh hahaha.

kamar hotel Kingsgate di Te Anau yang lumayan murah

Jadilah belanjaan kami mangkrak di plastik untuk besok masak di penginapan berikutnya. Karena kelelahan dan kekenyangan kuah Indomie, kami pun semaput di tempat masing masing demi menghemat tenaga untuk trip besoknya.

Bersambung …

Tapi bukan sinetron tersanjung ~

 

 

New Zealand road trip also can be found here :

Part 1 Preparation

Part 2 KL to AKL

Part 4 Millford and the Glacier

Part 5 Dirgahayu Indonesia dan Hooker Valley Trekking

Part 6 The Goodbye NZ