Autobigraphy of mine #short version :”)

     Namaku Anggi Restiana Dewi sejak kecil biasa dipanggil Anggi.Aku anak pertama dari empat bersaudara.Tiga adikku adalah laki – laki sehingga aku terkenal sebagai cewek tomboy.Aku lahir dari sebuah keluarga yang bahagia dan sederhana di sebuah kota kecil bernama Magelang.Ayah dan ibuku berwirausaha demi menopang kehidupan kami sehari – hari.
Aku bersekolah di TK Perwanida,dimana aku selalu naik becak yang mengantar jemputku bersama teman – teman setiap harinya.Sekolah Dasarku adalah SDN 2 Grabag dimana masa – masa bahagia,kejayaan dan masa kelam dilalui oleh bocah ingusan sepertiku. Sejak kecil cita – citaku adalah menjadi dokter yang sukses merangkap profesi penyanyi.Aku terkenal sebagai anak perempuan yang cerdas,ceria dan selalu bersemangat.Peringkat pertama selalu kudapatkan dari kelas 1 hingga 3 SD.Akupun juga merupakan ketua kelas.Hobiku adalah bernyanyi,bermain bola dan melakukan kegiatan dan petualangan menyenangkan bersama teman – teman.Kebanyakan teman – temanku adalah laki – laki sehingga aku terkenal sebagai anak perempuan yang tomboy.Tetapi,ujian besar datang saat tahun ajaran baru menjelang.
     Kenaikan kelas 4 SD adalah memori kelam bagi hidupku.Setelah pembagian rapor,liburanku menjadi hal yang paling mengerikan.Tepat pukul 4 sore,saat tak ada orang dirumah peristiwa itu terjadi.Sepanci besar masakan berkuah santan dengan seisinya tumpah ke tubuh mungil ini.Dengan sisa kesadaran dan tenaga aku berlari terseok – seok mencari bantuan.Berbagai cara dilakukan untuk menolongku,bahkan 5 liter air yang masuk ke tubuhku tak kuasa membendung panas yang kurasa.Aku hanya bisa tergeletak tak berdaya di ranjang rumah sakit yang memuakkan,membatasi keinginanku untuk melihat dunia luar.Satu persatu orang pingsan saat menjengukku,bahkan Ayahku jauh datang dari Jakarta dan juga pingsan.Hari dimana perban yang selama ini membalutku seperti mumi dibuka,aku marah pada keadaan.Kubanting cermin yang dokter sodorkan. Setelah hampir sebulan aku kembali kerumah dengan perasaan yang porak poranda.Kembali ke sekolah dengan keadaan yg benar2 terbalik..“Sahabat2” itu meninggalkanku,menghina dan menjauhiku.Tetapi karena dorongan semangat keluarga dan orang – orang yang tulus mendukungku aku berhasil bangkit menjadi diri yang baru,dimulai dengan peringkat 5 di kelas 5 SD dan peringkat 2 di kelas 6.Keinginan dan cita – citaku menjadi dokter pun semakin kuat.
    Aku bersekolah SMP di SMP N 1 Grabag,banyak orang baru kukenal,banyak sahabat dan suasana seru di SMP ini.Aku mendaftar SMP ini karena keterlambatan info yang kudapat untuk mendaftar SMP N 1 Magelang sehingga aku bersekolah di sini.Luka lama bukan halangan bagiku berkembang.Aku menjadi pribadi yang lebih apa adanya dan tetap mendapat peringkat 5 besar.Tetapi jiwa ketomboy an ku tetap tak hilang,aku tetap menyukai sepakbola dan sering ikut acara sepakbola putri antar kelas di sekolahku.Selain itu,aku menjadi anggota Bantara Pramuka.Di SMP ini berbagai cerita kenakalanku terjadi.Sebagai remaja yang sedang berkembang aku juga memiliki sisi pemberontak,sering telat,dan tidur dikelas menjadi rutinitas.Bahkan membolos pun kulakukan.Pernah suatu saat kelas 3 SMP aku terlambat pada mata pelajaran Geografi berturut turut 3 kali,dan diminta menutup pintu dari luar/tidak boleh masuk kelas.Sempat raporku berubah warna menjadi merah saat awal kelas 3.Ayahku marah besar saat melihat peringkatku terpuruk.Di kelas 3 SMP 1 Grabag ini,aku termasuk siswa di kelas khusus yang isinya 40 besar peringkat dari keseluruhan siswa.Aku belajar dengan caraku,tidak peduli perkataan teman kelas lain yang mengkritik ke santai an ku ini.Aku berhasil meraih 5 besar peringkat kelulusan.

Setelah lulus SMP aku melanjutkan sekolahku di SMA N 1 Magelang ,sebuah SMA favorit di Kota Magelang.Kegiatan yang kuikuti di sekolah ini sedikit karena ketidakminatanku pada beberapa hal.Pramuka di SMA ku bukan hal wajib,cepat bosan yang kurasakan saat mengikuti beberapa kegiatan sekolah.Aku masuk dalam sebuah kelas SBI atau Imersi dengan beberapa tahapan tes.Bukan keinginanku,ini paksaan Ayah sehingga aku menjalaninya setengah hati.Kelas ini dihuni orang – orang yang sama selama 3 tahun.Aku tetap bertahan di kelas ini,meski masih setengah hati pada awalnya tetapi teman – teman ku yang seru dan baik membuatku betah.Aku harus tetap berada di kelas IPA khusus ini demi cita – cita ku menjadi dokter.Namun,aku tetaplah aku,Anggi yang masih sering ke sekolah telat dan beberapa kali upacara dijemur di lapangan,tidur di kelas selama pelajaran dan satu hobi ke toilet yang membuatku mendapat panggilan “ Miss Toilet”.Satu kegiatan yang sangat ingin kuikuti adalah Pecinta Alam,tetapi ayah ibuku tidak mengijinkan.Praktis selama SMA aku lebih banyak memiliki teman dari luar sekolah karena kursus maupun bimbel yang kuikuti.Aku mengikuti kursus di EF,tetapi satu hal yang kusesali adalah keluar kursus ini saat kelas 3 SMA.Aku lulus dengan nilai sangat mepet,bukan karena apa tetapi saat itu aku terkena virus Kpop.Terdengar bodoh memang.Aku bersyukur menjalani masa SMA ini dengan ceria dengan banyak cerita tercipta,tentang kebodohan,sekolah tua yang penuh kenangan ini juga mengajariku banyak pelajaran berharga,cinta pertama yang bodoh dan banyak hal tak terlupakan berawal dari sini,SMA 1 ku tercinta.

     Cita – cita dokter membuatku serius belajar,bimbingan dan segala persiapan kulakukan,mendaftar di universitas yang kuinginkan pun sudah kulakukan dengan segenap harapan.Aku ingin menjadi dokter,apapun yang harus kulakukan.Namun,takdir berkehendak lain.Aku ditolak di semua sekolah kedokteran itu,terpukul rasanya.Harapan satu – satunya hanyalah SNMPTN.Aku berdoa setiap siang dan malam demi cita – cita mulia ini.Lagi – lagi,Tuhan menunjukkan ini bukan jalanku.Aku diterima di pilihan kedua,menjadi guru seperti saran orangtuaku.Itu bukan hal yang kuinginkan.USM STAN dan ujian STIS pun tak luput dari pandangan mata.Dengan bekal nekat dan sebuah buku soal bahas,aku belajar semalam sebelum USM STAN.Dan hasilnya aku diterima,senang rasa hati ini bisa diterima di sekolah yang disarankan oleh orangtua ku.
     Kehidupan awal di STAN,benar – benar bertemu dengan orang – orang baru yang membawa ceritanya masing – masing,termasuk cerita sekolah lama yang mereka tinggalkan.Keikhlasan hatiku membuat kehidupan yang kujalani di kampus ini lebih berwarna,aku mengikuti Vocawardhana,SMC dan akhirnya keluar.Aku lebih aktif di organda dengan berbagai kegiatannya karena sebelumnya aku keluar dari diklat STAPALA,Kelompok Pecinta Alam STAN yang ingin kuikuti.Tingkat 1 yang sangat berwarna,jalan – jalan,karaoke dan berbagai event kampus tak luput kuikuti termasuk kontes menyanyi PLASTIC.Kelas yang seru juga membuatku betah,kecuali satu hal.Karena keisengan teman sekelas menjodoh – jodohkan ku dengan seseorang ini kami pun malah semakin jauh.Kebodohan demi kebodohan terjadi,dan hingga kenaikan kelas tiba kami dua orang yang tak pernah saling kenal.Parahnya lagi,kenapa harus orang seperti itu.Selama di kampus ini,aku dikenal sebagai gadis yang aktif berkegiatan,sering hang out bersama teman – teman dan tetap menjadi Anggi yang apa adanya.Tingkat dua pun kulalui dengan akhirnya menjadi Anggota STAPALA,senang rasanya akhirnya aku dapat bergabung.Diklat yang keras membuatku mengabaikan banyak hal,termasuk melupakan sejenak kegalauan yang selama ini menggelayutiku.
Tentang tahun terakhirku sebagai mahasiswi D3 Pajak dikelas 3O TROJAN ini,sebuah kelas yang diisi beragam jenis pribadi yang bersatu karena nasib acakan pembagian kelas.Kelas yang sempat menggila dan membuatku lupa pernah galau.Bersyukur aku berada di kelas ini,melakukan hal – hal gila termasuk di make over saat acara Table Manner macam sehari menjadi Cinderella haha.Tapi aku bahagia.Semoga tahun terakhir ini bermakna dan semakin penuh warna 🙂
Sekelumit cerita tentangku yang memang remaja dan jatuh cinta,tapi keluarga dan kesuksesan tetap prioritas utama.Aku ingin menata kembali cita – cita yang berbelok jalan.Aku tak ingin terpuruk karena laki – laki seperti kata ayahku.Aku ingin lulus,biarkan sekali saja IP ku cumlaude,aku ingin mereka bangga.Aku ingin sukses dengan jalan yang kutempuh di kampus ini,STAN.Insyaallah 🙂