Menjadi Dewasa #Day2


Menjadi dewasa, tak hanya terjadi karena perubahan usia yang bertambah terutama ketika mulai memasuki usia kepala 2. Tak hanya bertambah tua dan secara fisik dianggap dewasa karena memenuhi definisi sesuai dengan kata dewasa. Banyak hal yang terjadi ketika kita tumbuh dewasa, perubahan fisik menjadi dewasa pun seharusnya diiringi dengan kematangan emosional dan perilaku juga. Ada yang hanya menua tanpa pernah benar – benar menjadi dewasa, sifat – sifat kekanak – kanakan yang merugikan orang lain masih kerap terbawa. Ada yang lebih muda tapi dapat bersikap dewasa. Orang bisa menua, tapi menjadi dewasa atau tidak itu bergantung dari tiap individu itu sendiri.

Menjadi orang dewasa, melewati berbagai fase hidup dari kita bayi, kanak kanak, remaja hingga memasuki usia yang bisa dibilang dewasa yang akan membawa kita melalui berbagai fase pendewasaan hidup termasuk setelah lulus dan memasuki dunia kerja. Sebagai wanita usia dewasa, memasuki fase hidup yang jauh berbeda dari masa kuliah sempat membuat stress karena perbedaan yang amat jauh. Dari masa kuliah yang penuh tawa dan mudah sekali kesana kemari bersama teman, di dunia kerja banyak yang berubah dari lingkup pertemanan dan hal hal serius dalam pekerjaan yang merubah pola hidup. Dan seringkali di dunia kerja banyak orang yang usil dengan yang bukan urusannya, urusan personal bukan ranah yang berhak dicampuri orang lain, termasuk prioritas hidup.

Sebagai anak perempuan satu – satunya dan sekaligus anak pertama, beban berat yang dipikul di pundak seringkali tidak memberiku banyak pilihan untuk dilakukan. Tapi baiklah hidup harus berjalan dan semua yang terasa berat akan bisa berlalu meskipun tak selalu sesuai yang direncanakan. Fase hidupku sudah memasuki usia dewasa dan berada di fase ambang. Kenapa fase ambang? Karena di usiaku, teman sebaya memiliki fase beragam, ada yang masih single dan mengejar karir, menikah, punya anak, pisah, ataupun yang masih berjuang mencari pekerjaan tetap banyak sekali keadaannya. Setiap orang di usia dewasa toh memiliki perjuangan hidup dan prioritasnya masing masing.

Memasuki usia 20 an, sudah lulus kuliah dan terjun di dunia kerja dan bekerja di balik kubikel adalah hal yang kulakukan. Hal yang sama yang akan terjadi pada adikku karena kami lulus dari kampus yang sama, ditambah tempat bekerja kami dinaungi instansi yang sama. Baiklah adik, wisuda sudah berlalu, fase menganggur sementara mendapat kepastian kerja hanya tinggal menunggu waktu. Selamat menjadi dewasa dengan versimu, selamat menikmati rasanya bisa berkreasi di balik kubikelmu meskipun dengan batas dan waktu yang mengatur dengan peraturan di atas kertas. Beban di pundak siap kubagi, waktunya aku memanfaatkan waktu serius untuk semakin banyak haha hihi sebelum diikat cincin dan buku warna biru dan merah di depan para saksi.