A moment to remember, Trip Sungai Cimandiri,9 Februari 2013 :”

Pertama kali ikutan ngarung di sungai beneran,excited banget rasanya.Bahkan pulang ke Bintaro lebih awal dengan kesendirian ini kupilih ketimbang berangkat bareng IKMM rame – rame,demi ikut arung jeram ke Cicatih :”)
Sudah sepenggal malam pukul 22.30 kami berangkat menuju Sukabumi.Aku,Cethul dan Suwi di angkot,sisanya berangkat naik motor.Medan jalan yang hancur menuju jalur ke Sungai membuat perjalanan semakin “menantang” apalagi di tengah derasnya guyuran hujan.

Sabtu,9 Februari dini hari kami sampai di lokasi sementara rombongan motor sampai beberapa jam kemudian.Kami terlelap di dekat halaman rumah penduduk setempat sampai pagi harinya.Dengan 13 personil ini pengarungan nyaris dibatalkan karena debit sungai yang dua kali lipat dari biasanya karena efek hujan juga.
Pak kadiv pun mengambil inisiatif pengalihan ke Sungai Cimandiri agar tetap diadakan trip.

10.00  kami bersiap menuju lokasi,dengan hebohnya menempuh satu jam perjalanan ke Cimandiri

11.00 –
-12.00  sampai pinggir sungai persiapan alat dan sebagainya, selesai sudah kami akhirnya pemanasan  dengan pelampung sudah dipakai,bahkan alat yang seharusnya dibawa kami masukkan ke perahu hahaha.sounds crazy right?Memang terbilang nekat perjalanan ini.Sungai yang hampir dua kali lebarnya dari Cisadane,grade yang lumayan,tanpa pengalaman dan tanpa operator.

12.30
Bismillah,pengarungan kami pun dimulai,tanpa keikutsertaan Kak Palpi kami 12 manusia ini   dibagi kedalam dua perahu Bangsal,Beling,Riweh,Codet,Gamping dan Cethul perahu 1 sementara perahu 2 ada Suwi,Tebus,Ruwat,Lancip,Kawis dan Klepon

Awal awal perjalanan kami memang perahuku dihuni orang -orang yang senang main – main,bahkan anak Orad hanya kak Beling saja.Sempat melakukan portaging,berhenti beberapa kali untuk sekedar memanjat pohon kelapa dan mencari makanan karena drybag ada di perahu 2.Hahaha

13.00
Perjalanan masih jauh dari finish point,panjang sungai 18 km pun masih lama diarungi.Setiap wave dan deburan arus sungai kami lewati dengan posisi menyamping.Dan itu benar – benar menyenangkan,menantang arus dengan senangnya.Hujan mulai deras tapi kami tetap memandang seru perjalanan ini dengan penuh candaan,belajar renang jeram yang membuatku menjerit – jerit takut karena tak bisa berenang

14.30
Setelah sebelumnya Riweh terjatuh dari perahu,Tragedi Flipped perahu 1 yang pertama kali pun terjadi.Diluar kendali kami semua penghuni perahu 1 tercerai berai.Aku terlempar jauh di belakang,Gamping Codet dan Riweh berhasil berpegangan pada Beling sementara aku terseret ke dasar sungai untuk sepersekian detik.Tanganku tak kuasa memegang dayung,aku timbul ke permukaan menampakkan muka yang sempat terhantam batu.Air menyeruak masuk hidung dan segala macam hal buruk sudah memenuhi kepala yang sempat blank tiba – tiba.Aku terseret,terbentur2 ke bebatuan sudah pasrah.Jari kananku tercuil.Gamping berteriak sangat kencang,sandalnya hilang.Bersama Riweh dan Beling yang berhasil meraih perahu mereka merapat.Mereka sudah di depan semakin menjauh,aku berusaha menggapai dan berteriak meminta tolong.Such a dead end for an amateur like me :”(
Terimakasih ya Allah,akhirnya aku berhasil ditarik ke perahu dan kami semua selamat.Benar – benar cukup membuat trauma rasanya.Untung ukuran amatir,saya pemula,bukan anak Orad dan baru sekarang ikut di Sungai berarus seperti ini

15.00
Kami melihat gerombolan perahu lain melintas,itu gerombolan Indah Dewi Pertiwi ternyata.Tak begitu ambil pusing,nyawa kawanan kami lebih penting daripada sekedar nongolin muka di depan artis.
Agar aku tak trauma,dipindahkan Suwi ke perahu 1 dan aku pindah ke perahu 2.Aku duduk diam di tengah,mereka menyuruhku duduk saja memegang tali untuk safety.Bibir gemetar dan wajah pucat pasi memutar ingata sepersekian jam lalu yang kami alami.

15.30
Perjalanan baru separuh,hujan semakin deras mengguyur kami,masih ada jeram dan perjalanan separo lagi untuk dilalui.Ya Allah,ingin rasanya segera sampai tanpa harus melewatinya lagi.
Baru sekitar 30 menit kami,perahu ini terbalik.Astagfirullah,aku terlepas lagi terkurung dibawah perahu karena duduk di tengah perahu sebelumnya.
“BANGSAAAAAL!!” Aku sempat mendengar teriakan panik mereka melihatku tak nampak.Blank dan tak tau bagaimana lagi,untung aku berusaha menggapai2 dan tangan kiriku berhasil meraih tali perahu Semar.Masih arus menguasai kami,kubiarkan badan ini terbentur – bentur terutama pinggang dan pantat silahkan beradu kuat dengan batu :”
Semakin takut dan gemetaran,dua kali kena flip.Mereka berusaha menenangkanku yang semakin takut.Bimbang antara berhenti sementara hujan deras atau melanjutkan perjalanan agar cepat sampai.Akhirnya aku dipindah lagi ke perahu 1.Muka semakin mengkerut dan menangis saat melihat wave dan kawan kawannya.

17.30
Kami sampai di finish point setelah sebelumnya memilih jalur aman,play safe stay safe lah namanya mengingat sudah ada kejadian dua kali berturut turut.Alhamdulillah perjalanan 18km selama 4,5 jam ini usai di finish point.

Bisa bernafas lega,mulai bisa tertawa lagi.
“Sal,awas jeram pegang tali,pegang tali.Safety Sal” Bercandaan dan guyonan mereka terlalu susah diihindari untuk tertawa,itu namanya saudara.Walaupun masih sangat takut,ikut tertawa juga aku bersama saudara STAPALA ku.
“Cieee udah bisa ketawa sekarang”Dan aku cuma nyengir kuda walaupun masih setengah mati ketakutan :”)

18.00
Kami kembali ke tempat camp setelah beberes Semar dan peralatan lainnya,terkecuali untuk beberapa peralatan yang hanyur dan perjalanan yang tanpa dokumentasi di tengah tragedi ini.

20.00 –
21.00  Kami membersihkan diri,masak ,makan bersama dan istirahat :”)

Minggu,10 Februari 2013
Perjalanan kedua hari ini di Sungai Cicatih kami batalkan,karena tragedi kemarin.Terimakasih untuk pengalaman luar biasa ini ya Allah.Terimakasih masih diberi kehidupan lagi,merasakan dunia ini lagi.Kami bersiap kembali ke Bintaro
Mencuci peralatan,aku ikut mencuci perahu Semar setelah sebelumnya kupeluk – peluk.Dua perahu yang pernah melemparkanku ini,saksi bisu  :”

Our condition after the exhausting trip :”

 

What a day
I remember when got flipped and dragged by the wave
I was nearly being killed
Thanks Allah for such an experience
I am very grateful for saving my life one more time
For not taking my soul that time
Say Alhamdulillah
:”

 

Bangsal 975 2012