Hidup dalam Keberagaman #Day4

Semakin bertambah usia, semakin kusadari bahwa setiap orang memiliki pilihan dan cara hidup yang amat beragam. Hidup di masyarakat yang majemuk, pergi ke banyak tempat yang belum pernah kutuju sebelumnya dan mengenal banyak jenis manusia dari berbagai latar budaya, negara dan bahasa berbeda mengajarkanku bahwa keberagaman itu indah. Bahwa cara hidup dan berbeda seharusnya menjadi hal yang patut disyukuri dan dirawat keharmonisannya dalam kehidupan sehari hari dan bertoleransi.

Lahir dan besar di sebuah Kabupaten di Jawa Tengah dengan keseharian dan lingkup pergaulan yang banyak diisi orang Jawa, pindah ke pinggir Jakarta menempuh studi dengan kawan berlatar belakang ragam dari berbagai suku dan daerah di Indonesia, hingga akhirnya masuk di dunia kerja dan bisa bepergian dan mengenali sendiri beragam orang dari trip ke beberapa negara yang kutuju adalah hal yang sangat kusyukuri. Bagaimana tidak, hal yang hanya kupelajari dari mata pelajaran Geografi akhirnya bisa kurasakan sendiri.

Toleransi, diajarkan di mata pelajaran Kewarganegaraan di sekolah tetapi seringkali lupa diterapkan dan diresapi ketika bermasyarakat. Banyak yang lupa caranya menghargai orang lain yang berbeda, dalam berbagai hal, cara hidup, pandangan pun dalam bermasyarakat. Sebagian hanya hidup secara fisik tapi mati nurani, kurang empati, merasa benar sendiri. Sebagian sibuk mengoreksi siapa yang benar atau salah, mengajarimu hal yang bahkan kau tak mau tau, atau parahnya lagi merasa paling tau akan dirimu. .
.
Semakin tua, mengurusi urusan orang yang bukan urusan kita adalah sebuah kesia siaan. Bukankah lebih baik menikmati kenamastean hidup sendiri dengan orang yang kita sayang. Dan tak perlu repot menjelaskan diri pada yang tak mengerti, yang penting selalu berusaha menjadi baik dan menjadi bagian dari kemajemukan agar bermasyarakat semakin harmonis. Hidup tak selalu tentang kompetisi atau lomba siapa yang paling benar atau cepat, semua bisa dinikmati dengan cara masing masing dengan tetap berdampingan.