Nganjuk, today’s wedding trip story

   Nganjuk, sebuah kota kecil yang berjarak tempuh tiga jam dari ibukota Jawa Timur, Surabaya adalah lokasi pernikahan rekan kerja yang dipilih untuk diadakannya acara. Kami beramai ramai rombongan dari Balikpapan terbang dan menuju jalan darat agar bisa hadir di waktu yang tepat. Terbagi dari beberapa rombongan yang datang, kami tiba dan menginap di tempat yang sama di Nganjuk sana.

IMG-20160502-WA0010

   Terjebak dalan drama tak bawa alat mandi karena terlalu ‘njagakke’ adanya mini market akhirnya kami dapat alat mandi sesuai kebutuhan. Malam yang tak terlalu nyenyak untuk tidur tapi kelelahan membuat kami tertidur walaupun tak terlalu cepat.

IMG-20160502-WA0016

   Tanggal 1 Mei, aku, Arum dan Anis yang siap tak terlalu pagi harus rela ketinggalan acara akad. Tak apalah yang penting resepsi kami bisa hadir dan meramaikan acara. Pukul sepuluh, berpuluh puluh manusia yang mulai berpeluh tampak berebut berdiri di depan AC split dengan riuh. Tak terkecuali aku. Acara pernikahan tak terlampau padat untungnya, jadi kami khidmat mengikuti acara. Sambutan dari keluarga, puisi mempelai wanita yang berurai air mata, drama flasmob yang nyaris kami tak hapal gerakannya, suaraku menyumbangkan lagu dan missed di beberapa not serta keriuhan tamu undangan yang datang dari korps sebelah cukup membuat hari ini riang. Ya siapa yang tau kamu bertemu cinta lama, atau dia yang sebentar lagi akan melepas masa lajang dan membiarkanmu tahu di tengah obrolan penuh canda mu di siang itu.

IMG-20160501-WA0025

   At least everything is fine today. Oliv dan Sigra menikah, aku nyanyi walaupun sember, yang lama tak jumpa berkesempatan mini reuni dan geng Balikpapan akhirnya harus terpisah dan back on board. Separuhnya pergi duluan kembali ke perantauan sementara sebagian masih naik becak kembali ke hotel berkemas dan siap menuju Jawa bagian tengah.

Happy wedding dear, happy meeting again with old people guys, happily finding your Mr.  Destiny when it’s destined.

See you again in another wedding trip,

Still alone but not lonely,

Anggi