Dilema jadi Pecinta Alam Cewek

Mendaki gunung adalah kegiatan berbau alam yang paling lekat dengan identitas kelompok pecinta alam bagi sebagian besar orang. Padahal kegiatan kelompok pecinta alam tak melulu perjalanan pendakian, ada arung jeram, caving, bahkan panjat tebing, kegiatan social terkait penanaman hutan bakau dan sejenisnya pun bisa juga jadi agenda. Kegiatan perjalanan alam ini tak heran sebagian besar dilakoni oleh para lelaki dan image maskulin muncul bagi penggiat kegiatan semacam ini. Padahal wanita tak kalah dalam bergelut di kegiatan yang sama.

 

   Menjadi anggota pecinta alam, kesan maskulin dan menambah nilai plus bagi laki – laki itu sudah biasa. Pesonanya di mata perempuan cenderung meningkat dan daya tarik terhadap pecinta alam dari kaum adam naik. Sayangnya tak sepenuhnya hal seperti ini terjadi pada anggota pecinta alam cewek. Kebanyakan hal berkebalikan malah terjadi. 7 hal yang sering terjadi pada pecinta alam cewek. 
1. Sering dianggap terlalu mandiri sampai teman temanmu menganggapmu laki – laki

coffeeinthemountain.tumblr
Ruang lingkupmu yang kebanyakan diisi lelaki membuat teman – temanmu memperlakukanmu sama dan tak malu – malu, beda dengan cara mereka memperlakukan teman cewek mu. Bahkan tak jarang kau mengetahui rahasia para lelaki ini karena saking terbukanya mereka tentang banyak hal denganmu. Rasa sungkan mereka sirna karena kau dianggap salah satu dari mereka

2. Dianggap bisa melakukan semua hal sendiri

walkingwithwired.com

Sebagai pecinta alam cewek yang sebelumnya mengikuti diklat untuk masuk ke organisasi, menjadi mandiri adalah suatu hal mutlak dimiliki. Sayangnya stereotype yang berkembang membuat sebagian besar orang menganggapmu terlalu mandiri dan bisa melakukan semua hal sendiri. Padahal mau pecinta alam atau bukan, toh kamu tetap butuh peran laki – laki untuk membantu.

3. Sering dijadikan penasehat perjalanan

greenparkmadama.it
Ikut organisasi pecinta alam membuatmu paham tentang bagaimana mengatur perjalanan dan membuat perencanaan setiap akan melakukan ekspedisi. Dan pada akhirnya image ke-pecinta alam mu membuat banyak sahabat mempercayakan perjalanan yang akan mereka lakukan dikonsultasikan padamu.
4.  Murah Senyum!

www.telegraph.co.uk
Setelah perjalanan yang dilalui entah keluar masuk hutan ataupun perjalanan lain, biasanya kami lebih bersyukur. Karena itulah kami lebih sering bersedekah ke orang sekitar dengan tersenyum karena bisa kembali dari perjalanan kami dengan selamat.

5. Image tak pernah sakit pun melekat

anggirestianadewi.blogspot.com
Dianggap kuat karena terbiasa menggendong tas keril yang berat, berjalan jauh dalam perjalanan naik gunung, kuat memanjat tebing, arung jeram ataupun ekspedisi caving membuatmu terlihat kuat dan selalu bugar. Bahkan respons orang di sekitrmu akan kaget ketika tahu kau sakit. “ Loh, kamu bisa sakit juga, Nggik?” Kinda response I got ! Hah

6. Dianggap rawan friendzone

walkingwithwired.com
Lho, kami kan memang cuma temenan. Lah, dia kan kaya cowok, deketnya juga kaya sama temen cowok lain ngobrolin bola, makan bareng atau nonton mah biasa. Karena sebagian besar sahabatmu cowok tak jarang terjebak friendzone adalah hal yang dialami pecinta alam cewek. Sabar ya, nduk! Yanasib ~ 

7.    Image ogah dandan dan cuek melekat erat

http://kellbell-whywouldanyonereadthis.blogspot.co.id
Lipstik, eyeshadow, apalagi bulu mata palsu dan kawan – kawannya buat kami bukanlah sahabat. Kami lebih sering disengat panas matahari dan angin semilir, diguyur hujan dan didera kelelahan. Memang kami tak mau repot – repot berdandan tapi bukan berarti tak menjaga penampilan. Bukan make up wah ala – ala kondangan yang kami terapkan di perjalanan memang, cukup pakai sunblock atau krim – krim sederhana dan bedak bayi secukupnya toh intinya kami juga dianggap cewek.
Entah 7 hal ini sepenuhnya terjadi atau tidak, pecinta alam cewek tetaplah cewek, yang butuh laki – laki untuk menjaga dan membantunya melakukan banyak hal. Sadar kodrat dan menjadi mandiri itu perlu. Yang penting berusaha seimbang dan selalu bahagia ~