Beranjak dari patah hati yang menyesakkan dan sepertinya sudah semakin mendekati hari bahagianya dengan yang lain, aku merencanakan perjalanan ini dengan kurang matang. Yang penting aku pergi, jauh, dan sendiri. Seusai kerja lembur di akhir Maret, seperti biasa transit di Jakarta dan menemui sahabat sahabatku tercinta adalah obat dan penambah semangat sendiri. Dengan berbekal itinerary yang tidak terlalu strict, aku akan menikmati perjalananku apapun nanti keadaannya.
Day 1 Tuesday, April 2nd 2019
Setelah sarapan bersama Arum dan Fika dan mood yang kembali membaik, aku berpamitan kepada orangtua melalui telepon dan bergegas menuju Terminal 3 Bandara Soetta. Abang aku dataaang! Abang siapa (?) . Perjalananku akan melalui transit menuju Muscat untuk transit sebelum bertolak ke Turki. Dan well, Oman Air ini lumayan nyaman ternyata cess. Aku tengah sakit ketika berangkat dari Balikpapan, ditambah pula flu yang semakin menyiksa awal perjalananku menuju Turki. Tidur tak nyenyak makan tak enak. Baiklah, let’s see how the journey gonna surprise me!
Transit di Muscat hanya beberapa jam, coba siang dan lama bisalah mampir ketemu iboknya Kirana dan Rumaysa, ngarep yee. Keliling mencari tempat untuk bersandar sebentar dan mencari cemilan, aku yang kelelahan dan sendiri ini menemukan teman – teman baru ketika berada di toilet. Mereka adalah sekumpulan orang Indonesia yang pergi bersama, ada Mba Wahyu, Mba Ncie, Mba Ita, Mba Fua dan Mas Rafi, ada juga Mbak Noni yang pergi sendiri ke Turki ketemu sama pacarnya. Aku juga mau ketemu pacarku. wkwkwk
Day 2 Wednesday, April 3rd 2019
Penerbangan dari Muscat ke Istanbul kami tempuh selama kurang lebih 4 jam dengan Turkish Airlines. Well, untuk penerbangan ini Oman berkolaborasi dengan Turkish yang sempat membuatku harus eyel eyelan dengan petugas untuk print boarding pass. Terlelaplah aku dalam perjalanan ke tempat abang. Nah, pesawat kami mendarat di Bandara Internasional Ataturk yang nantinya akan dipindahkan seluruhnya ke Istanbul New Airport pada 6 April nanti. Sebelum menuju pusat kota untuk check in di hostel, aku berpisah dari rombongan dan membeli Istanbulkart untuk memudahkan transportasi selama perjalanan nanti.
Tips 1 : Belilah Istanbulkart untuk keperluan transportasi selama tinggal di Istanbul, dengan membayar 20 Turkish Lira, kartu seharga 6 Turkish Lira beserta saldo sudah bisa digunakan untuk berkeliling kota. Tarif untuk sekali naik metro sekitar 2 TL, jadi perhitungkanlah kira kira saldo untuk isi ulang.
Tips 2 : Sedia selalu internet dan google translate. Orang Turki memang terlihat sangat bule bagi kita, tapi perlu diketahui banyak dari mereka yang ndak bisa berbahasa Inggris lancar. So better prepare
Menuju kawasan Sultanahmet tanpa internet dan hanya mengandalkan bertanya kepada orang adalah suatu keputusasaan yang kubuat sendiri karena kebanyakan orang Turki tidak bisa berbahasa Inggris. Aku pergi bareng Mbak Noni, hamdalah ya akhirnya kami bisa saling menolong. Aku mencari solusi untuk kami sampai di Sultanahmet sementara Mbak Noni yang bermodalkan internet untuk ku mencari jalur yang benar. Untuk malam ini menginap di Antique Hostel dengan view Bosphorus lumayan menghibur tubuh yang lelah ini. Istirahat sebentar sebelum keluar dan melihat keindahan kota.
Oiya untuk berkeliling kota yang identik dengan banyak museumnya ini, sebaiknya belilah Museum Pass karena lebih hemat beb jika memang stay di Istanbul lama. Untukku yang hanya dua hari di depan stay di Istanbul, sepertinya beli tiket on the spot lah yang akan kupilih. Hari ini aku bertemu teman Couchsurfing ku Ali yang datang dari Istanbul sisi Asia karena Yasemin, istrinya tak bisa ikut. Ali berkeliling kota dan hanya bisa menemaniku sekian jam.
Karena tinggal di kawasan Sultanahmet akhirnya mengeksplorasi sekitar adalah pilihan tepat. Menuju ke Museum Yerebatan Sanici, Sultanahmet aku menyusuri bangunan bawah tanah yang bersejarah dan menemukan patung Medusa di lorong Yerebatan ini.
Karena sudah masuk waktu sholat, kami bergegas mengambil wudhu dan segera mengikuti ibadah di Masjid Sultanahmet ini. Oiya, kalau kalian sholat di Turki sebaiknya berbusana tertutup dan bawa kaos kaki sekalian ya guys, atau bawa mukena sendiri karena tidak seperti di negara kita yang disediakan mukena di mushola mana mana. Sore berjalan di sekeliling kawasan Sultanahmet ini menyenangkan plus musimnya sedang menyenangkan, musim semi atau musim ceri kaya cintamu yang bersemi ~
Kata orang orang Turki sih ini udah mulai menghangat, jangan percaya ya teman teman tropisku. Tetap bawa long jhon, baju berlapis dan jaket kalo gamau slendap slendup hidung meler dan kedinginan. Aku berjalan menuju Gulhane Park di mana salah satu tempat tulip banyak bermekaran dan menjadi tujuan para warga dan turis untuk menikmati tulip tulip yang mulai mekar. Saking senangnya berjalan kaki, aku berjalan sampai ke pinggir laut Bosphorus, mengitari kawasan Eminonu, melihat para pemancing menikmati sore di Galata Bridge dan meneruskan perjalananku berjalan keliling kota setelah Ali berpamitan untuk pulang.
Nyore di Istanbul sangat menyenangkan, ya Tuhan pengen deh tinggal di sini rasanya, kotanya indah, bersejarah, mas –masnya ganteng ganteng Lol. Kembali ke hostel untuk tidur sebentar sebelum berjalan di sekeliling hostel bareng Mba Noni. Keluar dari hostel dan jajan chesnut, melihat orang orang lewat di sekitaran taman sambil ngemil adalah hal yang sering kulakukan ketika traveling. Melihat orang – orang lewat dan sibuk dengan kegiatannya sementara aku duduk, berhenti dan menikmati suasana. Sebelum mala mini keluar, aku menuju rooftop dan menikmati pemandangan kota yang mendung mendung kembali cerah bersama duo traveler dari Prancis dan Mohammed, sobat Tajikistan ku. Mereka banyak cakap dan bercanda, how fun staying in this hostel and found new pals like them.
Karena ngga ingin melewatkan jalan jalan malam di kota ini, aku meet up dengan sobat Couchsurfingku yang lain, Alper. Kami menuju kedai jajanan Turki dan menikmati Kunefe yang merupakan salah satu kudapan manis kesukaan warga sini. Buatku yang ga terlalu suka manis, satu dua suap sudah cukup. Kaya mengenyam manisnya omonganmu yang kini basi. LolBerjalan di sekitar pelabuhan kota dan segera kembali ke hostel karena Mbak Noni ga bawa kunci dan untuk beberes dan mengistirahatkan jiwa raga yang sangat lelah ini, cuci tangan kaki, mimpi indah. Selamat malam Istanbul ~~
Cheers,
Anggi
Wow pengalaman yg seru bgt y mbak. Aku belum pernah ke turki. Penasaran kesana pen coba kulinernya hehe
semoga segera bisa ke sana yaa mbaa, kulinernya perpaduan middle east banyak daging dagingan ehehe
Turkey wow great trip kak, makanannya sepedas Arab gak ya kak?
kalo buatku masih pedesan Arab kak, hehe disini cabe ga pedes buatku
Budget ke Turki habis berapaaan tuh, kak? Obat patah hati emang paling nyaman traveling ya #eh
ga sampai 20 kok kak hehe iya obat mujarab adalah traveling memang :”
Wah, jadi mupeng pengen ke Turki. Salah satu negara yang pingin saya kunjungi itu Turki, karena ada banyak sejarah Islam juga di sana.
Bener sekali mba, sejarahnya kaya banget ini. Semoga segera kesampaian ke sana yaaa. Amiin amiin 🙂
aiih belum puas nih bacanya, nungguin part 2 – 3 dstnya
itu Kunefe kok penampakannya kayak jajan bolu yang di kalimantan ya, super maniiis gitu
part 2 sampai akhir sudah dipost semua kok mba hehehe monggo dicek boleh. iya kunefenya manis banget enak tp nda tahan nya pang
Setujuuu … Lelaki Turki banyak yang ganteng. Eh, ganteng duluan yang dikomentari, hihihi …
Kudapan Turki tuh enak-enak tapi rasanya memang manis banget. Aku suka ngeri kadar kemanisanku bertambah saat pulang ke tanah air, wkwkwk …
By the way, pulang-pulang hati yang patah udah tersambung lagi, belum? Semoga mendapatkan belahan hati yang baru. Aamiin.
udah mba makin ga tahan manis jadinya hehehe. hati patahnya udah disambung di part 5 tapi patah lagi. Semoga ada hati baru bertumbuh lagi amiin
Hiks negara impian nih
karena itusedang nabung supaya bisa ikut umroh bareng Khalifah Tour, semoga segera penuh 🙂
Semoga segera rezeki setelah corona ya mba bisa ke tanah suci dan Turki amiin ya Rabbal alamin
Mba Anggi seneng banget pasti yaa bs solo trip ke Turkiye… Btw saya nyari² foto di spot² bunga tulipnya mbak,, kayak di Emergan atau di Gulhane Park. Mungkin di tulisan part 2-nya kali ya Mbak… Nice share
Alhamdulillah mba baru ini rezekinya ke sana, sudah di part 5 mba hehehe di gulhane kebetulan saya :”
Keren banget sih mba.. bisa solo trip ke Turkiye. Duh mupeng deh. Tapi terobati banget deh dengan lihat foto2 yang disajikan. Aku jadi bisa ikutan membayangkan seolah seolah berada disana.. mimpi dulu lah heheheh
Semoga segera bisa ke sana ya mba hehehe
Seru banget mba jalan-jalannya. Tadinya saya kira mba selama transit di Muscat sempat jalan-jalan juga. Jarang banget yg nulis soal traveling di Oman. Soalnya saya dengar Oman itu salah satu negara paling maju dan paling stabil di dunia. Keren yaaa.
iya mba, belum rezeki saya kemarin pengen transit nda cukup kalo dipaksakan mampir. Semoga nanti ada kesempatan amiin ya Rabb :”
Kata orang, traveling adalah obat yang mujarab untuk patah hati. Aku percaya sih. Aku juga memilih traveling untuk mengobati hati.
Setuju sekali mba, memang mujarab ketika eksplor dan menemukan banyak hal di perjalanan :”
Turki salah satu negara yg ingin banyak dikunjungi oleh wisatawan, termasuk dari tanah air. Biasanya yg umroh sekaligus jalan jalan ke sana ya…
Semoga suatu saat bisa juga sampai di Turki. Aamiin…
Amiiiin ya rabbal alamin mba semogaaaa segera dikasih rezeki ke sana yaaa :”
Obat patah hatinya Kak Anggi terbayarkan dengan travelling indah ini. Suasananya bisa menenteramkan jiwa ya kak. Semoga daku bisa berkesempatan ke sana juga, aamiin
iya mbak semoga segra ke sana yaaaa amiin ya Rabbal alamin 😀
Masnya ganteng-ganteng? Ngakak…kwkwk.
Baca ini jadi kangen juga pengen balik ke Turki, tentunya jangan di musim dingin seperti sebelumnya, karena seluruh keluarga meler ampun-ampunan 😀
Sampai nggak fokus, karena harus mengurusi balita yang cukup rewel saat meler dan mungkin dia mikir udah mau membeku 😀
Perjalanan yang indah, Mbak..lihat-lihat fotonya aja udah meleleh parah…
Hehehe iya mbak wkwkkw sampe gamau balik mau di Istanbul aja udah menetap. TApi apa daya kerjaan masih disini. Seru kayanya trip musim dinginnya ya mba. Pasti makin kangen kalo throwback liat album foto ya
Wah senangnya yg sudah ke turki..
Btw brp budgetnya mbak, lagi mau nabung juhmga buat kesana
15 an mba ini soalnya saya pake ke capadoccia naik balon udara juga :”
Asyik banget ya mba travelingnya. Semoga saja, aku juga sampai ke situ.
amiin ya Rabbal alamin semoga segerea ya mbaaa :”
duh pemandangan kotanya itu bikin meleleh. Suka banget aku liatnya kak. Anyway thanks tipsnya untuk yang selalu sedia translate. Aku mah apa2 modal skill bahasa Inggris. Ternyata ga cukup ya kak.
Makasih sudah mampir ehehe semoga bermanfaat informasinya