Mencari Bekantan di Hutan Mangrove Margomulyo

   Hutan mangrove Margomulyo atau yang lebih dikenal dengan hutan mangrove SMA 8 ini adalah salah satu hutan mangrove yang dimiliki kota Balikpapan. Letaknya sekitar 10 kilometer dari pusat kota, tepatnya di belakang SMA 8 Mangrove dan bisa ditempuh dalam waktu 20 menit berkendara dengan kendaraan pribadi. Sebenarnya selain hutang mangrove Margomulyo ada hutan mangrove lain yang sering dikunjungi yaitu hutan mangrove Graha Indah yang memerlukan perahu untuk masuk ke kawasannya, sedangkan untuk hutan mangrove ini pengunjung hanya perlu berjalan kaki di sekitar areanya. Terdapat gazebo yang bisa digunakan untuk beristirahat sejenak ketika menyusuri areal hutan yang sengaja dikembangkan untuk area konservasi ini. Awalnya hutan ini dibentuk untuk menahan abrasi, tetapi seiring berjalannya waktu banyak pengunjung datang ke hutan ini dan dibukalah hutan untuk dikunjungi umum. Bagus juga ya, selain sebagai penahan abrasi ternyata hutan mangrove bisa menjadi tempat wisata alternatif juga.

6

pintu masuk kawasan mangrove

1

penduduk sekitar memanfaatkan jembatan untuk menjemur pakaian

4

the breeze

8

bibit bibit mangrove

5

pohon unik tumbang

Hutan mangrove ini memiliki luas sekitar 16,8 hektar dan berfungsi sebagai hutan lindung, tempat wisata, tempat penelitian, pendidikan lingkungan dan konservasi pohon bakau. Bila beruntung pengunjung bisa menemukan bekantan yang berkeliaran di kawasan hutan ini. Tak hanya bekantan, hutan mangrove ini juga rumah bagi beragam species kepiting dan hewan etnik Kalimantan lainnya seperti burung.

Hutan mangrove Margomulyo yang rimbun dan hijau ini bisa menjadi alternatif liburan, selain suasana tempatnya yang menenangkan, harga tiket masuknya pun hanya sukarela. Jangan lupa menyumbang lebih banyak demi kelestarian hutan ini ya.
9

salah satu gazebo untuk rehat

2

anak anak setempat begitu gembira bermain di area sekitar mangrove

0

ekspresi lo ketika liat bekantan, may be like this haha

 

Oiya satu lagi, jangan lupa bawa pulang sampahmu ketika bawa snack atau minuman ke dalam. Semacam kebiasaan ya, ada daya tarik, ada pula kurang dari tempat wisata begitu pula tempat wisata satu ini. Kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sepertinya kurang. Ada beberapa bagian yang terlihat bersampah yang sengaja dibuang ke kawasan hutan. Bikin jelek aja sih 🙁 Semoga semakin banyak yang sadar dan ga buang sampah sembarangan lagi ya, bersihinnya susah lho. Kalau ga bisa bantu bersihkan sebaiknya jangan nyampah pliss.
7
Cheers,
Restiananggi