Gunung Andong, gunung dengan ketinggiannya di bawah 2000 mdpl adalah gunung yang ramah bagi pemula. Masih segar dalam ingatanku hingga beberapa tahun yang lalu pengunjung gunung ini tak seramai sekarang. The neighbourhood mount has gaining its popularity now. Sayangnya keramaian pengunjung juga terjadi pada gunung ini dan kerapkali dialami gunung gunung lainnya yang populer di Indonesia. Mudah dijangkau dan tidak terlalu tinggi serta memiliki panorama yang indah adalah alasan semakin banyak pengunjung mendatanginya.
Berada di Wilayah Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang Gunung Andong memiliki akses yang cukup mudah, dengan beberapa jalur yang familiar untuk pendakian yaitu Sawit, Gogik dan Pendem. Dusun Sawit adalah yang ter ramai dan sering dilalui para pendaki untuk mendaki Gunung Andong ini. Pendakian Andong yang tergolong ramah bagi pemula ini bisa ditempuh dalam dua jam pendakian, jadi mau camp atau tidak tergantung pilihan. Puncak gunung ini adalah satu satunya tempat camp yang bisa digunakan, bukan di dekat pos pos jalur pendakian seperti gunung gunung pada umumnya. Sebagai anak Magelang yang dari kecil sudah familiar dengan gunung ini, melihatnya terlalu populer dan ramai pengunjung bukanlah hal yang menyenangkan bagiku. Ramai, terkenal dan banyak pengunjung berarti bertambah pula sampah sampah dari para pendaki, semoga dengan pengelolaan yang mulai ditata Gunung Andong tidak dirusak oleh tangan tangan tak bertanggung jawab.
Sekalian pulang kampung ketika Lebaran Idul Fitri lalu, dan karena sudah terlalu lama kaki ini ga nanjak, berangkatlah aku dengan sohib semasa kuliah dan adiknya. Well, beberapa jam pendakian ini ternyata cukup menguras tenaga, ditambah kami yang sudah lama dimanja oleh kehidupan kantoran di balik kubikel dan lebih sering duduk. Rute pendakian kami dimulai dari Dusun Sawit menuju pos pendakian Gunung Andong memakan waktu empat jam. Untuk rute pendakian sekarang ada jalur baru yang dibuka sehingga pengunjung bisa memilih menggunakan jalur lama atau baru. Rute yang kami pilih untuk berangkat menggunakan jalur baru dan kembali dengan jalur lama.
Cuaca begitu cerah ketika kami menaiki Gunung Andong, pendaki banyak berdatangan tidak seperti bebrapa tahun yang lalu ketika aku dan teman teman kuliah mengadakan kemah bersama di kaki Gunung Andong. Setelah dua jam trekking, kami tiba di puncak gunung. Short enough kan? Tapi sampai puncak pemandangan indah begitu membuatku bahagia sampai lupa kesal karena terlalu banyak orang. Oiya, di Andong ini ada empat puncak yakni Puncak Makam, Puncak Jiwa, Puncak Alap – Alap dan Puncak Andong sendiri. Dan di puncak ini ada warung yang menjual makanan dan minuman bagi kami kami yang kurang bekal dan sekedar ingin makan mie kuah ini. Kalau jajan di warung warung ini jangan lupa sampahnya ya guys, jangan ditinggal begitu saja bekas makannya keleleran di meja.
Kami turun setelah satu jam menikmati pemandangan di puncak dan berfoto foto. Well spent Lebaran holiday anyway. Akhirnya naik gunung bukan sekedar wacana. Semoga bisa ikut trip trip lain kali dengan destinasi yang lebih tinggi.
Shotout to the wacana wacana guys yang mau ngetrip gajadi jadi
Cheers,
Travelanggi
Gunung Andong aku jadikan destinasi wisata menyambut tamu yang datang ke Salatiga tapi minta perjalanan petualangan 😀
Kyaaa dikomen blogger hits xD Emang Andong cocok buat petualangan yak, view oke dan ga capek capek amat nanjak. Sayang banget sekarang terlalu rame :((