Travelanggi Melbourne Hostel Review

   Melbourne, kota multikultural yang menjadi tujuan terakhirku dalam Aussie trip ini tak begitu memberikanku ide banyak untuk mengeksplor karena waktu yang nanggung. Akhirnya aku memilih untuk mencoret perjalanan ke Great Ocean Road dan Philip Island, alasannya sih biar ada alasan kembali ke sana tapi sebenarnya itu hanya excuse karena terlanjur beli bagasi dan rempong yang menyebabkanku lebih fokus mengeksplorasi kota Melbourne daripada tanpa arah tujuan.

  1. Melbourne Interconnection Travelers
    Setelah perjalanan naik kereta semalaman dari Sydney, sampailah aku di Melbourne dengan kebingungan karena memesan hostel jauh dari kota. Ngintilin teman sebangku di kereta, Jasmin akhirnya aku ikut menginap di Melbourne Interconnection Travelers dan kami berjalan keliling kota bersama satu lagi cewek Jerman yang sekamar dengan Jasmin. Then here we go, one hijaber and two German girls walking around the city, taking trams all day. Bahagianya jalan ketika musim semi, rumput hijau bunga bermekaran dan udara segar adalah mood semakin bagus.

  2. Terletak di King Street dan dekat dengan Southern Cross Station, hostel ini sangat mudah diakses dari berbagai arah. Dapur di hostel ini cukup lengkap dan menyenangkan ditambah ruang makan yang memungkinkan kami berinteraksi dengan traveler lain, oh well this ain’t a bad choice. Dahiku sedikit mengernyit ketika masuk ke kamar ada yang mengucap Ässalamualaikum, kirain maen maen ternyata beneran muslim nyapa. Terharu ga sih akhirnya nemu yang paham juga, tapi lupa lagi tukeran contact. Namanya Ahmed dari Perancis dan satu lagi temannya yang menyenangkan dan ramah. Kebanyakan penghuni hostel ini menyenangkan, datang dari berbagai negara di Eropa dan mereka super seru, hanya beberapa orang yang agak sedikit membuat kurang nyaman tapi well tak masalah.


    Minusnya tinggal di hostel ini adalah keberadaan penghuni kamarku yang sukanya membawa teman temannya ribut di kamar, untung ya ku ga mendapati mereka teriak teriak ketika aku menginap. Gua tabokin juga atu atu sampe bikin ribut tengah malam. Hal lain yang tidak menyenangkan adalah toilet kotor karena ulah beberapa oknum, pliss deh ya kalo pipis sampe kemana mana baunya. Kemproh banget! -___-

    Overall menginap di sini cukup lah ya, dapat banyak teman walaupun lupa tukeran contact, dapat pengalaman banyak biar ga mudah percaya orang dan dapat ketakutan ketika mau pulang ke Indonesia naik shuttle ke bandara setengah mati bertahan di mobil sendiri cuma sama supir setengah mabuk.

  3. Ritz For Backpacker
    Terletak dekat dengan pantai St Kilda, hostel ini terbilang cukup jauh dari pusat kota. Ga jauh sih, tapi lumayan kalo naik tram setengah jam keluar kota hahaha. Ini adalah hostel paling bersih yang kutinggali selama ngetrip, bangunan yang luas dan tergolong masih baru, fasilitas lengkap plus sarapan pancake gratisan tiap paginya di ruang makan yang besar dan masak bersama beberapa penghuni yang ramah ramah, ganteng dan cantik (ada Reza Rahadian versi bule juga di sini), ruang billyard dan nonton tv bersama, bersebelahan dengan bar (bagi yang mau sekalian clubbing) dan hanya 15 menit dari bibir pantai di mana penguin lucu St Kilda tinggal nyaman banget lah ini. Shower room di hostel ini juga tergolong modern dan bersih, bahkan ada setrika yang bebas dipakai dan mesin laundry di ruang yang cukup luas. Selain itu kamar di hostel ini dilengkapi kamar mandi, mini dapur dan colokan. Merdeka banget ya Tuhaaan!
    Seminggu sekali di hostel ini diadakan barbeque party, tapi karena aku anak bawang dan datang sendiri mending ga ikut dulu deh. Better save up energy untuk perjalanan pulang yang memakan waktu lama.
    Overall, hostel ini favorit dari banyak segi!






    Itulah dua hostel yang kutinggali selama di Melbourne, namanya juga backpacker nginep ga boleh rewel dan harus selalu waspada. By the way visa single entry ini tak memenuhi kebutuhan mengunjungi Australia. Till I come again,mungkin masuk ke kandang buaya di Darwin atau skydiving di Jurien Bay dan manjat Sydney Harbour Bridge pokoknya I’ll come back again ya!

    Cheers,Travelanggi