Day 9 Sabtu, 19 Agustus 2017
Lagu More Than You Know nya Axwell dan Ingrosso sukses membuatku terbangun dan kaget karena waktu menunjukkan pukul 04.30 pagi yang berarti dalam 30 menit kami harus meninggalkan rumah ini. I jump out of the couch right away and wake the guys up. Kami beberes secepat mungkin dan meninggalkan Twizel tepat pukul 5. Sepanjang perjalanan aku sempat sesekali ketiduran padahal harus liat maps untuk navigasi jalan pulang ke Christchurch. Maafin co drivermu ini ya pak driver.
Kami sampai di kota bernama Geraldine kemudian inget Awkarin yang sahabatan sama Anya Geraldine untuk berhenti sebentar subuhan. Setelah empat jam perjalanan kami sampai di Christchurch yang sayang sekali belum sempat kami nikmati. It’s too sad to leave without enjoying it first. Kami terburu buru masuk ke bandara setelah beli bensin, gagal beli tumblr Sbux dan kena charge karena isi bensinnya kurang penuh. But well setidaknya kami tidak ketinggalan pesawat it’s more than enough. Sebelum flight kami sempat sarapan bekal masakan yang nyaris dibuang karena buru buru. Off to Auckland!
Tips 1 : Pasang lah alarm berlapis lapis ketika merencanakan pagi berikutnya harus pergi sangat awal. Dan istirahatlah lebih awal. Please kelakuan kami tidur mepet mepet jangan ditiru. Daripada kaget pas persiapan keesokan harinya you better get prepared earlier.
Penerbangan ke Auckland memakan waktu hampir dua jam dan sukses meninabobokkanku yang kelelahan ini. This is finally ends here, Auckland airport. Setelah ditolak check in awal untuk penerbanganku besok pagi dan pamit pamitan say goodbye, aku dan Ridho menuju city center sementara Mas Try dan Wahid menunggu flight pulang. Oh damn, I am too sad to say goodbye. This finally ends here. Cuaca Auckland yang mendung dan hujan deras makin bikin sedih. Naik Sky Bus dan ternyata driver kami orang Jakarta yang sudah jadi permanent resident di Auckland city. What a small world!
Menikmati suasana kota Auckland yang mendung hujan gerimis dan berubah cerah kemudian hujan lagi. Oh well then we had noddles before leaving and walking around. Aku dan Ridho akhirnya bisa jalan keliling kota ketika hampir magrib magrib banget Nggik. Beli oleh oleh, jalan keliling kota, beli tumlbr Starbucks dan minum kopinya sampai mabok karena dapat 6 porsi dihabisin berdua. Yo maan. By the way, Haka Lodge tonight is nice. Kami ngobrol dengan beberapa roommates Ridho yang baik hati dan seru. What happened and said in Haka stayed in Haka ya dho. I talked too much I think hahaha. Pengen deh traveling setahun penuh kaya mereka mereka ini but I know I can’t leave my job now to go around like that. I spend several hours in the city before leaving, have fun and take closer look to really enjoy it before leaving. And here I go back to the airport in the middle of the night, all by myself ~ Thank you bus driver for being so good to me and comfort my messed up feeling.
Tips 2 : Bagi yang berencana mengambil penerbangan pagi dan takut ketinggalan, ambillah bus tengah malam dari city (kalau mau sih) daripada menginap di hostel dan bangun kesiangan. Like what I did, naik bus tengah malam ke bandara, menunggu hanya beberapa jam sambil keliling melihat lihat suasana bandara ketika sepi, pijat di kursi pijat ataupun mandi. Atau nyicil mencatat itinerary, lumayan kan waktu nunggunya berfaedah.
Day 10 Minggu 20 Agustus 2017
Menunggu jadwal penerbangan pagi sambil berkeliling area bandara Auckland for the very last time. It’s the end here. Setelah rebahan sebentar di kursi pijat dan ngobrol dengan bang bule di sebelah sepanjang waktu menunggu check in counter dibuka, tibalah kejadian tas harus dibagasikan. Oh badluck Anggi, akhirnya pasrah ku melihat backpack ku diharuskan masuk bagasi. Penerbangan ke Denpasar ini membawaku transit ke Sydney selama 7 jam. Long enough to go around city but I prefer staying inside the airport. Aku terlalu lelah untuk ke mana mana. Tidur bangun, tidur, mandi, makan, tidur lagi sampai bosan. I just played my phone and call my cousin to lose this boredom. And now I’m off to Denpasar.
Penerbangan ke Denpasar memakan waktu empat jam, dapat seat dengan posisi cukup enak eh tapi diambil orang. Daripada harus memisahkan dedek gemes ini dari orang tuanya akhirnya aku memilih mengalah dengan menempati bangkunya yang jauh di belakang. Baik banget sih Nggi, pantesan sering ditinggalin ikhlas aja.. Sepasang oma opa duduk di samping seat ku, they are really nice and sweet. Duduk sebelahan diperlakuin udah kaya anak aja diemong.
Setelah empat jam bersama, here I come Denpasar. Baru dua minggu yang lalu kembali lagi ke sini. Berjalan kaki keluar dari bandara dan mencari penginapan terdekat, it leads me to another problem. Dikuntit orang India, oh damn. Akhirnya aku mengunci diri di kamar sampai pagi sambil menyetel tv keras keras. Hope something bad wouldn’t happen to me. At time like this, I just realized I need a partner so bad. Kemudian mikir, ah sudahlah.
Pagi menjelang, setelah sarapan dan beberes kamar aku pun meninggalkan hotel dan bersiap kembali ke Balikpapan. Ciao Adios my NZ trip, I’m done! I wish I can see you again some other time!
Cheese,
New Zealand road trip can be found here :
Part 3 Hobbiton and Bungee Jump
Part 4 Millford and the Glacier
Part 5 Dirgahayu Indonesia dan Hooker Valley Trekking